Langsung ke konten utama

WASTE HEAT RECOVERY

 

Dalam industri pembangkit listrik selain menghasilkan daya mesin listrik juga menghasilkan panas yang dimana panas tersebut dapat dimanfaatkan. Waste Heat Recovery merupakan salah satu solusi untuk pemanfaatan energi panas yang terbuang sehingga seluruh energi panas dari reaktor dapat dimanfaatkan tanpa ada yang terbuang ke lingkungan, yang dapat menimbulkan dampak global warming.

Waste Heat Recovery adalah proses pengubahan energi dari limbah panas untuk menghasilkan energi, yang dimana limbah panas merupakan hasil dari pembakaran yang dibuang ke lingkungan.

1. Waste Heat Recovery Recuperator

Heat Exchenger yaitu berfungsi untuk menurunkan temperatur gas pendingin yang keluar dari turbin, yang kemudian akhirnya diteruskan ke kompresor agar bisa dikompresikan. Fungsi lain dari rekuperator ini adalah untuk menaikkan temperatur gas pendingin sebelum dimasukkan kembali ke dalam teras reaktor.

2.   Waste Heat Recovery Power Generation (WHRPG)

Teknologi WHRPG menghasilkan listrik dengan menjalankan parameter turbin uap yang dirancang khusus. Tekanan rendah dan suhu rendah limbah panas industri dengan temperatur mulai dari 120 C sampai 400 C digunakan untuk menjalankan generator. Prinsip kerja WHRPG secara umum adalah menggunakan gasa buang Kiln pada Boiler untuk memanaskan air dan mengubah air tersebut menjadi uap yang sangat panas yang digunakan untuk menggerakan turbin dan menghasilkan tenaga listrik dari kumparam medan magnet generator. Sistem Pengaturan yang digunakan pada Power Plant ini menggunakan system pengaturan loop tertutup  dimana air yang digunakan untuk beberapa proses merupakan putaran air yang sama, hanya perlu ditambahkan jika memang level yang ada kurang, Bentuknya saja yang berubah , pada level tertentu berwujud air, tetapi pada level yang lain berwujud uap. 

Faktor yang menjadi pengaruh kualitas dari sistem waste heat recovery adalah suhu. Perbedaan suhu sumber panas dan panas diserap akan berdampak dalam menentukan jumlah penggunaan panas dan kualitas panas. Semakin besar perbedaan suhu, semakin besar jumlah transfer panas persatuan luas permukaan panas, dan sebagai hasilnya. Dengan memiliki efisiensi yang lebih tinggi dari pertukaran panas dan efisiensi yang lebih tinggi dari pertukaran panas dan efisiensi yang lebih tinggi dari pertukaran panas dan efisiensi secara keseluruhan yang lebih baik dari sistem. Cara menghitung efisiensi maksimum dari pembangkit listrik dapat diberikan sebagai efisiensi carnot adalah sebagai berikut

η = 1 - TL/TH

Keterangan :

TL = Temperatur limbah panas

TH = Temperatur heat sink

 

Pada kualifikasi kualitas ini untuk sebuah kenyamanan. Untuk kenyaman ini memiliki kisaran total suhu panas buangan dari 80˚F sampai 3000˚F. Kenyamanan terhadap suhu ini terdapat tiga kategori dengan kisaran suhu adalah sebagai berikut.

a.       High range 1100 ˚F < T < 3000 ˚F

b.      Medium range 400 ˚F < T < 1100 ˚F

c.       Low range 80 ˚F < T < 400 ˚F

Berada di kisaran suhu tinggi, tidak hanya memiliki kualitas tertinggi namun juga sangat berguna, dan harganya lebih murah per unit untuk ditransfer daripada panas berkualitas rendah.

Limbah panas merupakan energi yang hilang ke lingkungan pada suatu proses di industri. Pemanfaatan kembali limbah panas dapat mengurangi konsumsi energi secara keseluruhan. Pembuangan energi panas dapat diklasifikasikan ke dalam suhu tinggi, sedang, dan rendah. Metode dan teknik heat recovery sangat bergantung pada kualitas, kuantitas, dan sifat sumber panas dalam hal kesesuaian dan efektifitas. Mengidentifikasi sumber limbah panas merupakan aspek yang penting saat menentukan metode heat recovery yang digunakan agar mencapai efisiensi yang optimal.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Proses-Proses Termodinamika

Proses-Proses Termodinamika (Ahmad Iqbal Athoriq) Teknik Fisika Dalam Termodinamika memiliki beberapa proses diantaranya: 1. Isobarik, merupakan perubahan keadaan gas pada tekanan tetap 2. Isokhorik, merupakan perubahan keadaan gas pada volume tetap 3. Isotermik, merupakan perubahan keadaan gas pada suhu tetap  4. Adiabatik, merupakan perubahan keadaan gas dimana tidak ada kalor yang masuk maupun keluar