Langsung ke konten utama

Sampah Plastik

 

Sampah Plastik

(Ahmad Iqbal Athoriq, Teknik Fisika)



Plastik merupakan bahan polimer yaitu bahan yang memiliki unit molekul yang disebut monomer. Polimer sendiri dimodifikasi agar menjadi struktur yang dinamakan plastik yang pertama kali dibuat yaitu nitroselulosa. Sejak ditemukanya plastik tahun 1907 yang dimana bahan ini banyak digunakan sebagai bahan dasar peralatan sehari-hari. Dari penggunaan plastik ini tentunya mengakibatkan dampak negatif yaitu limbah plastik yang sulit terurai secara alami. Tercatat dari tahun 2002-2011 penggunaan plastic tiap tahunya mengalami peningkatan sebesar 2 Juta Ton/ Tahun.

Mikroplastik adalah sampah plastik yang berukuran lebih kecil. Mikroplastik sendiri terbagi menjadi du jenis yaitu mikroplastik primer dan sekunder. Mikroplastik primer adalah mikroplastik yang memang dibuat dalam bentuk mikro, seperti microbeads bahan yang digunakan pada produk perawatan kulit. Mikroplastik sekunder merupakan pecahan, bagian, atau hasil fragmentasi dari plastik yang lebih besar yang diakibatkan pembakaran sampah plastik.

Untuk mengatasi permasalahan sampah ini banyak metode daur ulang sampah plastik, Daur ulang (recycle) sampah plastik dapat dibedakan menjadi empat cara yaitu:

1. Daur ulang primer, mendaur ulang sampah plastik yang menjadikan produk sama dengan bahan aslinya, biasanya daur ulang ini yaitu limbah hasil produksi.

2. Daur ulang sekunder, daur ulang yang menghasilkan produk yang sejenis dengan produk aslinya tetapi dengan kualitas di bawahnya.

3. Daur ulang tersier, daur ulang tersier adalah daur ulang sampah plastik menjadi bahan kimia atau menjadi bahan bakar

4.    Daur ulang quarter. daur ulang quarter adalah proses untuk mendapatkan energi yang terkandung di dalam sampah plastik.

Berikut merupakan contoh-contoh dari metode daur ulang plastik tersier:

1.       Hidro Cracking, adalah proses cracking plastik direaksikan dengan hidrogen di wadah tertutup yang dilengkapi dengan pengaduk pada temperatur antara 150 °C – 400°C dan tekanan hidrogen 3 – 10 MPa. Dalam proses hydrocracking ini dibantu dengan katalis. Untuk membantu pencapuran dan reaksi biasanya digunakan bahan pelarut 1-methyl naphtalene, tetralin dan decalin. Beberapa katalis yang sudah diteliti antara lain alumina, amorphous silica alumina, zeolite dan sulphate zirconia.

2.       Thermal cracking yaitu proses pyrolisis, dengan cara memanaskan bahan polimer tanpa oksigen  bertemperatur antara 350 °C sampai 900 °C. Dari proses ini akan dihasilkan arang, minyak dari kondensasi gas seperti parafin, isoparafin, olefin, naphthene dan aromatik, serta gas yang memang tidak bisa terkondensasi.

3.       Catalytic cracking cara ini menggunakan katalis untuk melakukan reaksi perekahan. Dengan adanya katalis, dapat mengurangi temperatur dan waktu reaksi.

 

Dari keempat cara tersebut mungkin kemepatnya berpotensi menjadi paling efektif dan efisien dalam megolah limbah plastic, namun hal ini juga harus tetap memperhatikan lingkungan.

 

Daftar Pustaka

[1] Mujiarto, Iman. “Sifat Dan Karakteristik Material Plastik Dan Bahan Aditif”. Traksi. Vol. 3. No. 2, Desember 2005    

[2] Surono, Untoro Budi. “Berbagai Metode Konversi Sampah Plastik Menjadi Bahan Bakar Minyak”. Jurusan Teknik Mesin Universitas Janabadra Yogyakarta Jl. Tentara Rakyat Mataram No. 57 Yogyakarta 55231. JURNAL TEKNIK VOL.3 NO.1/APRIL 2013.

[3] Hazman Hiwari, Noir P. Purba, Yudi N. Ihsan, Lintang P. S Yuliadi, Putri G. Mulyani. “Kondisi sampah mikroplastik di permukaan air laut sekitar Kupang dan Rote, Provinsi Nusa Tenggara Timur”. Volume 5, Nomor 2, Juni 2019 ISSN: 2407-8050 Halaman: 165-171.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Termodinamika

Termodinamika (Ahmad Iqbal Athoriq, Teknik Fisika) Termodinamika adalah cabang ilmu fisika yang mempelajari tentang sistem yang berkaitan dengan kerja dan energi. Dalam buku yang dijelaskan oleh A. A. Hamid mengatakan  “ Termodinamika dalam arti sempit merupakan salah satu ranting dari Ilmu Alam, Ilmu Thobi’ah, atau Fisika yang mempelajari materi yang ada dalam keadaan setimbang terhadap perubahan temperatur, tekanan, volume, dan komposisi kimia” . Ilmu ini sangat berkaitan dengan kesetimbangan energi. Termodinamika memiliki empat hukum antara lain  hukum awal tentang kesetimbngan termal, hukum pertama yang berkaitan dengan kerja sistem, hukum kedua tentang kalor dalam sistem, dan ketiga tentang sifat sistem dalam kesetimbangan pada temperatur nol. Hukum awal Termodinamika menyatakan tentang kesetimbangan termal yang dikemukakan oleh Ralph flower, dua sistem dikatakan memiliki kesetimbangan termal bila ada sistem ketiga, maka ketiga sistem tersebut dalam kesetimbangan termal...

Mengapa Anak Teknik Harus Belajar Kalkulus ? (Just My Opinion)

Hallo gengs, pada kali ini kita gabakal belajar tentang kalkulus kok! cmn mau memberikan pendapat. Mengapa anak teknik wajib belajar kalkulus? Menurut Wikipedia  Kalkulus  (Bahasa latin :  calculus , artinya "batu kecil", untuk menghitung) adalah cabang ilmu matematika  yang mencakup limit, turunan, integral,  dan deret.  Kalkulus adalah ilmu yang mempelajari perubahan, sebagaimana geometri  yang mempelajari bentuk dan aljabar  yang mempelajari operasi dan penerapannya untuk memecahkan persamaan. Kalkulus memiliki aplikasi yang luas dalam bidang-bidang sains, ekonomi, dan teknik ; serta dapat memecahkan berbagai masalah yang tidak dapat dipecahkan dengan aljabar elementer. Intinya sih si KALKULUS ini merupakan cabang ilmu matematika yang sering di terapkan untuk memecahkan permasalahan di dunia teknik. Berarti masih ada dong cabang ilmu matematika lain? pastinya gengs, dijurusan Teknik terkadang ada beberapa mata kuliah yg mempelajari cabang matem...

WASTE HEAT RECOVERY

  Dalam industri pembangkit listrik selain menghasilkan daya mesin listrik juga menghasilkan panas yang dimana panas tersebut dapat dimanfaatkan. Waste Heat Recovery merupakan salah satu solusi untuk pemanfaatan energi panas yang terbuang sehingga seluruh energi panas dari reaktor dapat dimanfaatkan tanpa ada yang terbuang ke lingkungan, yang dapat menimbulkan dampak global warming . Waste Heat Recovery adalah proses pengubahan energi dari limbah panas untuk menghasilkan energi, yang dimana limbah panas merupakan hasil dari pembakaran yang dibuang ke lingkungan. 1. Waste Heat Recovery Recuperator Heat Exchenger yaitu berfungsi untuk menurunkan temperatur gas pendingin yang keluar dari turbin, yang kemudian akhirnya diteruskan ke kompresor agar bisa dikompresikan. Fungsi lain dari rekuperator ini adalah untuk menaikkan temperatur gas pendingin sebelum dimasukkan kembali ke dalam teras reaktor. 2.    Waste Heat Recovery Power Generation (WHRPG) Teknologi WHRPG menghasilkan...