Sistem Audit Energi (ISO 6196, ISO 50001, ISO 50002) (Ahmad
Iqbal Athoriq / Teknik Fisika)
Audit Energi adalah cara yang dipakai menghitung besarnya energi yang dipakai dari suatu gedung maupun rumah dan mengenali bagaimana cara menghematnya. Audit energi ini memiliki beberapa prosedur yang dimana prosedur ini harus memiliki Standard Nasional Indonesia. Audit ensergi terbagi menjadi tiga yaitu :
1. Audit energi singkat, meliputi pengumpulan data historis, data dokumentasi bangunan gedung yang tersedia dan observasi, perhitungan IKE, potensi penghematan energi dan penyusunan laporan audit.
2. Audit energi awal, Pada audit energi awal ditambahkan kegiatan observasi dan pengukuran sesaat.
3. Audit energi rinci, pengukuran dilakukan secara detail dan lengkap, disertai dengan analisis teknik dan finansial.
Adapun proses audit energi adalah sebagai berikut ini :
1. Persiapan
2. Survei Data
·
Melihat
·
Mencatat
·
Mengukur
3. Analisis Data
·
Menghitung efisiensi/kinerja
·
Evaluasi
·
Identifikasi penghematan energi
·
Historis, teknik & finansial
4. Laporan
·
Rekomendasi
·
Tindak lanjut.
Intensitas Konsumsi Energi (IKE) sangat diperlukan dalam perhitungan untuk mengetahui tingkat efisiensi energi suatu gedung. Untuk mengetahui tingkat efisiensi energi dapat dilakukan dengan membandingkan Intensitas Konsumsi Energi (IKE) gedung dengan standar Intensitas Konsumsi Energi (IKE) yang telah ditetapkan di Indonesia.
Standar ISO 50002, “Energy audits — Requirements with
guidance for use”, adalah standar yang
mendefinisikan persyaratan-persyaratan minimum yang mengarah pada identifikasi
peluang-peluang peningkatan (improvement) kinerja energi. Standar ISO 50002 adalah pendekatan
holistik untuk audit energi yang menguraikan kerangka kerja bagi keterlibatan
organisasi, peniliaian fasilitas, analisis energi, dan rencana-rencana untuk
mengurangi konsumsi energi
SNI 03-6196-2000 atau standar PAEBG membagi alur proses audit
energi dalam tiga tahap, yakni audit energi awal, audit energi rinci, dan
implementasi dan monitoring. Pada tiap tahap disebutkan data dan prosedur apa
saja yang dibutuhkan agar masing-masing tahap itu dapat dilaksanakan dengan
baik, seperti disebutkan di sini, terkait tahap awal audit energi, kegiatannya
meliputi pengumpulan sejumlah data energi dan rekening energi. Namun tidak
disebutkan tugas apa saja/kewajiban apa saja yang harus dipenuhi oleh
pihak-pihak yang terlibat pelaksanaan audit energi (pemilik dan pelaku audit
energi) agar proses audit berlangsung lancar.
ISO
50001 yaitu sebuah standar untuk sistem manajemen energi yang dirilis tahun
2011 oleh International Organization for Standardization (ISO). Pada awalnya
ISO 50001 berasal dari permintaan sebuah lembaga di bawah naungan PBB yaitu
United Nations Industrial Development Organization (UNIDO), terkait adanya
standar manajemen energi yang berlaku secara internasional. Kemudian pada tahun
2008, ISO membentuk sebuah komite proyek bernama ISO/PC 2424 – Energi
Management, untuk mengembangkan standar tersebut. Setelah melalui proses yang
panjang dan melibatkan seluruh pakar yang ada di forum internasional, akhirnya
pada tanggal 17 juni 2011 International Organization for Standardization (ISO)
meluncurkan standar baru ISO 50001: 2011 – Energy Management Systems – Requirement
with guidance for use di Geneva International Conference Centre, Switzerland.
Acara peluncuruan ini dihadiri oleh 200 peserta dari berbagai Negara dimana
diantaranya adalah 100 pakar dari 45 negara yang berpartisipasi dalam
pengembangan standar ISO 50001 ini. Terdapat tujuh persyaratan utama ISO 50001
: 2011 yaitu : General Requirements (Persyaratan Umum), Management
Responsibility (Tanggung jawab manajemen), Energy Policy (Kebijakan Energi),
Energy Action Plan (Perencanaan Aksi Energi), Implementation and operation
(Pelaksanaan dan Operasi), Performance Audit (Kinerja Audit), Management Review
(Peninjauan kembali manajemen).
Daftar pustaka
[1] Jati Untoro, Herri
Gusmedi, Nining Purwasih. 2014. “Audit Energi dan Analisis Penghematan Konsumsi
Energi pada Sistem Peralatan Listrik di Gedung Pelayanan Unila”. Jurusan Teknik
Elektro Universitas Lampung, Bandar Lampung Jl. Prof. Sumantri Brojonegoro No.1
Bandar Lampung 35145.
[2] BSNI. 2011.
“Prosedur Audit Energi pada Bangunan Gedung”. SNI 6196 : 2011.
[3] Fajaiyah Mulyani,
Hadi Suyono, dan Rini Nur Hasanah. 2018. “Audit dan Rancangan Implementasi
Sistem Manajemen Energi berbasis ISO 50001 di Universitas Brawijaya Malang”.
Jurnal EECCIS Vol. 12, No. 2.
[4] Zaki Siregar (Senior Consultant at Proxsis Consulting). 2018. Audit Energi Berdasarkan ISO 50002: 2014.
Komentar
Posting Komentar